Antar Muka, Fitur Antar Muka Telematika, dan Teknologi Antarmuka Telematika
Antarmuka (interface)
Antarmuka (interface) adalah suatu
layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi anatara
pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang
bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu
Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI).
·
Command
Line Interface (CLI)
CLI
adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi
melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem
operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu. Meskipun
konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang
berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan
lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama
command.com atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft
menamakannya PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai
terminal, sedangkan pada Apple namanya adalah commandshell.
·
Graphical
User Interface (GUI)
GUI adalah tipe
antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi
melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk (
pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI
bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).
Layanan
Teknologi Telematika
Yang termasuk dalam telematika ini
adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan
pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan
salah satu contoh telematika. Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai
berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
(disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di
bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:
·
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang
e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika
serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
·
Pelaksanaan kebijakan di bidang
e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika
serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
·
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan
kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak
dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika
·
Penyusunan standar, norma, pedoman,
kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan
konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika.
Teknologi
Pada Antar Muka Telematika
1.
HUD
(Head-Up Display) System
Head-up
display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan
data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang
biasa. Asal usul nama berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan
kepala “naik” (terangkat) dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke
instrumen yang lebih rendah.
HUD
terbagi menjadi 3 generasi yang mencerminkan teknologi yang digunakan untuk
menghasilkan gambar, yaitu:
a. Generasi
Pertama – Gunakan CRT untuk menghasilkan sebuah gambar pada layar fosfor,
memiliki kelemahan dari degradasi dari waktu ke waktu dari lapisan layar
fosfor. Mayoritas HUDs beroperasi saat ini adalah dari jenis ini.
b. Generasi
Kedua – Gunakan sumber cahaya padat, misalnya LED, yang dimodulasi oleh sebuah
layar LCD untuk menampilkan gambar. Ini menghilangkan memudar dengan waktu dan
juga tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk sistem generasi pertama. Sistem ini
pada pesawat komersial.
c. Generasi
Ketiga – Gunakan waveguides optik untuk menghasilkan gambar secara langsung
dalam Combiner daripada menggunakan sistem proyeksi.
Penggunaan
HUD dapat dibagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama adalah HUD yang terikat pada
badan pesawat atau kendaraan chasis. Sistem penentuan gambar yang ingin
disajikan semata-mata tergantung pada orientasi kendaraan. Jenis yang kedua
adalah HMD, helm dipasang yang menampilkan HUD dimana elemen akan ditampilkan
tergantung pada orientasi dari kepala pengguna.
2.
Tangible
User Interface
Pada
sebuah pantai, ada tanah dan lautan, kita menghadapi suatu tantangan untuk
mempertemukan kedua tempat tinggal kita antara dunia fisik dan dunia digital.
Informasi digital merendam organ visual dan indera perasa kita, tetapi tubuh
kita tetap merasakan atau berada di dunia fisik. Jendela unuk ruang digital
terbatas pada layar datar persegi dan piksel atau “painted bits”. Sayangnya,
orang tidak dapat merasakan keberadaan informasi digital melalui tangan dan
tubuhnya. Bayangkan sebuah gunug es, sejumlah massa es yang mengambang di
lautan. Hal tersebut merupakan metafora dari TUI (Tangible User Interface). TUI
memberikan bentuk fisik ke informasi digital dan komputasi, menyelamatkan bit
dari bagian bawah air, pengaturan pengapungan, dan membuatnya langsung bisa dikendalikan
dengan tangan manusia. TUI dibangun atas dasar ketrampilan dan penemapatan
informasi fisik yang berwujud digital di dalam ruang fisik. Tantangan
rancangannya adalah ekstensi mulus dari affordance fisik dari objek ke dalam
domain digital (Ishii dan Ullmer, 1997). Ada terdapat 4 buah karakteristik dari
TUI, yaitu:
·
Representasi fisik digabungkan untuk
mendasari komputasi informasi digital.
·
Representasi fisik mewujudkan mekanisme
kontrol interaktif.
·
Representasi fisik perseptual
digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
·
Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek
kunci dari negara digital dari sebuah sistem.
Dasar Model Dari TUI
·
Antarmuka antara manusia dan informasi
membutuhkan dua komponen utama, yaitu input dan output, atau kontrol dan
representasi. Kontrol memungkinkan pengguna untuk memanipulasi informasi,
sedangkan representasi eksternal dianggap sebagai indera manusia.
·
TUI menggunakan representasi nyata dari
informasi yang juga berfungsi sebagai mekanisme kontrol secara langsung pada
informasi digital. Dengan merepresentasikan informasi pada kedua bentuk
tangible dan intangible, pengguna dapat lebih secara langsung menekankan
representasi digital dengan menggunakan tangan mereka.
3.
Computer
Vision
Visi
Komputer adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana lihat dalam hal
ini berarti bahwa mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer
berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari
gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video,
pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis.
Komputer
visi berkaitan erat dengan kajian visi biologis. Bidang studi visi biologis dan
model proses fisiologis di balik persepsi visual pada manusia dan hewan
lainnya. Komputer visi, di sisi lain, studi dan menggambarkan proses
diimplementasikan dalam perangkat lunak dan perangkat keras di belakang sistem
visi buatan. pertukaran Interdisipliner antara visi biologi dan komputer telah
terbukti bermanfaat bagi kedua bidang. Komputer visi, dalam beberapa hal,
invers grafis komputer. Sub-domain dari visi komputer termasuk adegan
rekonstruksi, deteksi event, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar,
indexing, estimasi gerak, dan pemulihan citra.
Banyak
kesepakatan kecerdasan buatan dengan perencanaan otonom atau musyawarah untuk
sistem robotical untuk menavigasi melalui lingkungan. Pemahaman yang rinci
tentang lingkungan ini diperlukan untuk menavigasi melalui mereka. Informasi
tentang lingkungan dapat diberikan oleh sistem visi komputer, bertindak sebagai
sensor visi dan memberikan informasi tingkat tinggi tentang lingkungan dan
robot. Kecerdasan buatan dan topik-topik berbagi komputer visi lain seperti
pengenalan pola dan teknik pembelajaran. Akibatnya, visi komputer kadang-kadang
dilihat sebagai bagian dari bidang kecerdasan buatan atau ilmu bidang komputer
secara umum.
4.
Browsing
Audio Data
Browsing
merupakan aktivitas menjelajahi dunia maya (Internet) untuk mencari informasi
yang terkini tanpa batas dan tanpa birokrasi atau dikenal juga dengan istilah
surfing internet (berselancar di dunia maya), software yang digunakan dikenal
dengan nama web browser. Beberapa contoh web browser adalah Mozilla Firefox,
Internet aexplorer, Opera, Chrome, dll. Dalam beberapa tahun terakhir,
perkembangan Internet telah didefinisikan kembali berbagai bidang hiburan,
khususnya, yaitu musik. Hari ini, real-time Internet Real audio streaming musik
dan MP3 secara teratur dinikmati oleh jutaan pendengar. Makalah ini menyajikan
multimedia yang berpusat manusia audio (audio informasi) sistem pencarian
melalui jaringan komputer.
Karya
ini juga telah diurus memainkan audio yang terus-menerus tanpa ada data yang
mengganggu dengan menerapkan mekanisme streaming dan buffering. Arsitektur
sistem client-server berikut model. Database digunakan untuk menyimpan
informasi metadata audio. Server audio yang bertanggung jawab untuk mengambil
informasi dari database untuk memenuhi permintaan klien. Klien menyediakan
antarmuka komputer manusia untuk pengguna melalui antarmuka pengguna grafis
untuk browsing, mencari dan memainkan audio yang menarik melalui jaringan.
Berdasarkan masukan klien permintaan pengguna ke server untuk mendapatkan
informasi audio (seperti daftar film-film bahasa tertentu, daftar lagu-lagu
film tertentu dan daftar lagu berdasarkan pencocokan pengguna memasukkan teks
lirik). Audio pengambilan informasi dari basis data akan dilakukan oleh server
berbasis teks menggunakan metode pencarian.
Browsing
Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing
video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal
digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera. Jaringan
video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
·
Menjalankan sebuah program aplikasi
komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera
IP.
·
Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi
ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
·
Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan
alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui
kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server
melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data
yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio
data melalui Internet.
·
Browsing audio data tidak semudah
browsing dokumen cetak, karena adanya sifat temporal suara. Ketika melakukan
browsing terhadap dokumen, kita dapat dengan cepat mengalihkan fokus perhatian
dengan membaca sepintas isi dari dokumen tersebut. Kita dapat mengetahui ukuran
dan struktur dokumen, dan menggunakan memori spasial visual untuk mengingat dan
mencari spesifik topik. Namun, ketika browsing suatu rekaman audio, kita harus
berulang kali memainkan dan melompati bagian tertentu, tanpa memainkannya, kita
tidak bisa menyadari suara atau isinya. Kita harus mendengarkan semua stream
audio untuk dapat menangkap semua isinya.
·
Beberapa bentuk informasi yang dapat
dicari (browsed) melalui internet, yaitu: informasi berupa teks (text/plain,
text/html), image (image/gif, image/jpeg, image/png), video (video/mpeg,
video/quicktime), audio (audio/basic, audio/wav) dan application
(application/msword, application/octet-stream).
5.
Speech
Recognition
Speech
recognition adalah proses komputer untuk mengenali apa yang diucapkan user
berdasarkan intonasi suara yang dikonversikan kedalam bentuk tulisan.
Dalam
menggunakan speech recognition ada beberapa hal yang harus dipersiapkan
komputer yang memiliki fasilitas speech recognition dan microphone ataupun
headset. Dengan alat tersebut suara kita akan lebih dikenali oleh komputer dan
dapat memudahkan dalam penggunaan.
6.
Speech
Synthesis
Speech
synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi
ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin
dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan
bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik dalam
bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan suara.
Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem informasi referral,
dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan kemampuan melihat
dan membaca. Ada beberapa masalah yang terdapat pada pemaduan suara, yaitu:
·
User sangat sensitif terhadap variasi
dan informasi suara. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat memberikan toleransi
atas ketidaksempurnaan pemadu suara.
·
Output dalam bentuk suara tidak dapat
diulang atau dicari dengan mudah.
·
Meningkatkan keberisikan pada lingkungan
kantor atau jika menggunakan handphone, maka akan meningkatkan biaya
pengeluaran.
Lingkungan dari
aplikasi pemadu suara adalah:
·
Bagi tunanetra, pemadu suara menawarkan
media komunkasi dimana mereka dapat memiliki akses yang tidak terbatas.
Lingkungan dimana visual dan haptic skill user berfokus pada hal lain.
Contohnya: sinyal bahaya pada kokpit pesawat udara.
Teknologi
Antar Muka
1.
Head
Up Display (HUD)
Teknologi HUD, yaitu :
·
CRT (Cathode Ray Tube)
Hal
yang sama untuk semua HUD adalah sumber dari gambar yang ditampilkan, CRT, yang
dikemudikan oleh generator. Tanda generator mengirimkan informasi ke CRT
berbentuk koordinat x dan y. Hal itu merupakan tugas dari CRT untuk
menggambarkan koordinat senagai piksel, yaitu grafik. CRT membuat piksel dengan
menciptakan suatu sinar elektonil, yang menyerang permukaan tabung (tube).
·
Refractive HUD
Dari
CRT, sinar diproduksi secara paralel dengan sebuah lensa collimating. Sinar
paralel tersebut diproyeksikan ke kaca semitrasnparan (kaca gabungan) dan
memantul ke mata pilot. Salah satu keuntungan dari reaktif HUD adalah kemampuan
pilot untuk menggerakkan kepalanya dan sekaligus melihat gambar yang
ditampilkan pada kaca gabungan.
·
Reflective HUD
Kerugian
dari HUD reflektif adalah akibatnya pada besarnya tingkat kompleksitas yang
terlibat dalam meproduksi penggabungan lekungan dari segi materi dan rekayasa.
Keuntungan besarnya adalah kemampuan pada peningkatan tanda brightness
(terang), meminimalisir redaman cahaya dari pemandangan visual eksternal dan
adanya kemungkinan untuk menghemat ruang di kokpit, karena lensa collimating
yang tidak diperlukan.
·
System Architecture
HUD
komputer mengumpulkan informasi dari sumber – sumber seperti IRS (Inertial
Reference System), ADC (Air Data Computer), radio altimeter, gyros, radio
navigasi dan kontrol kokpit. Diterjemahkan ke dalam koordinat x dan y, komputer
HUD selanjutnya akan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk hal apa yang
akan ditampilkan pada HUD ke generator simbol. Berdasarkan informasi ini,
generator simbol menghasilkan koordinat yang diperlukan pada grafik, yang akan
dikirmkan ke unit display (CRT) dan ditampilkan sebagai simbol grafik pada
permukaan tabung.
·
Display Clutter, contoh :
Salah
satu perhatian penting dengan simbologi HUD adalah kecenderungan perancang
untuk memasukkan data terlalu banyak, sehingga menghasilkan kekacauan tampilan.
Kekacauan tampilan ini jauh dari eksklusif untuk HUD, tetapi hal ini sangat
kritis pada saat melihat ke arah tampilan. Setiap simbologi yang tampil pada
sebuah HUD harus melayani atau memiliki sebuah tujuan dan mengarahkan
peningkatan performa. Kenyataannya, bukan piksel tunggal yang dapat menerangi
kecuali dia secara langsung mengarahkan pada penigkatan. Prinsip yang
diterapkan pada perancangan HUD adalah ‘ketika dalam keraguan, tinggalkan
saja’.
·
Automobile
General
Motors mulai menggunakan display head-up pada tahun 1988 dengan layar warna,
pertama muncul pada tahun 2001 pada Corvette. Pada tahun 2003, BMW menjadi
produsen Eropa pertama yang menawarkan HUDs. Menampilkan menjadi semakin
tersedia dalam mobil produksi, dan biasanya menawarkan speedometer, tachometer,
dan menampilkan sistem navigasi. Tampilan malam pun juga ditampilkan melalui
HUD di General Motors tertentu, Honda, Toyota dan kendaraan Lexus. Manufaktur
lainnya seperti Citroen, Saab, dan Nissan saat ini menawarkan beberapa bentuk
sistem HUD. HUDs Sepeda Motor helm juga tersedia secara komersial.
2. Tangible
User Interface (TUI) :
Mesin
Penjawab Marmer oleh Durrell Uskup (1992). marmer adalah merupakan suatu pesan
yang ditinggalkan di mesin penjawab. Menjatuhkan marmer ke piring pemutar,lalu
memutar ulang pesan yang terkait.
Sistem
Topobo. Blok di Topobo seperti blok LEGO yang bisa diambil bersama-sama, tetapi
juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang dapat
mendorong, menarik, dan memutar blok-blok, dan blok-blok bisa menghafal
gerakan-gerakan ini dan menggulang kembali gerakan-gerakan tersebut.
3. Computer
vision
·
Beberapa aplikasi yang dihasilkan dari
Computer Vision antara lain :
·
Psychology, AI – exploring
representation and computation in natural vision
·
Optical Character Recognition – text
reading
·
Remote Sensing – land use and
environmental monitoring
·
Medical Image Analysis – measurement and
interpretation of many types of images
·
Industrial Inspection – measurement,
fault checking, process control
·
Robotic – navigation and control
4. Browsing
Audio Data
Informasi
yang dapat dicari (browsed) melalui
internet, yaitu: informasi berupa teks (text/plain, text/html), image
(image/gif, image/jpeg, image/png), video (video/mpeg, video/quicktime), audio
(audio/basic, audio/wav) dan application (application/msword,
application/octet-stream).
5. Speech
Recognition
Aplikasi
perawata kesehatan. dalam metode perawatan kesehatan domain, bahkan di
bangunmeningkatkan teknologi pengenalan suara (transcriptionist medis (MTs)
belum menjadi ibunya.
6. Speech
Synthesis
Sebuah sistem
text-to-speech (TTS) yang dapat mengkonversikan teks dengan bahasa biasa
menjadi suara. Program TTS yang jelas dapat membantu orang dengan gangguan
visual atau ketidakmampuan membaca, untuk mendengarkan pada pekerjaan yang
tertulis dalam komputer. Banyak Sistem Operasi komputer yang telah dimasukkan
speech synthesizer sejak tahun 1980-an.
Sumber
:
http://www.scribd.com/doc/206037173/Teknologi-Yang-Terkait-Antar-Muka-Telematika
http://pjj-vedca.depdiknas.go.id/literasi/modul/Browsing_Internet.pdf
http://www.webopedia.com/TERM/V/voice_recognition.html
en.wikipedia.org/wiki/Speech_synthesis
(translation)
https://www.google.com/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=PENGERTIAN+ANTARMUKA+TELEMATIKA
https://www.google.com/search?&output=search&sclient=psy-ab&q=jurnal+fitur+ANTARMUKA+TELEMATIKA&oq=jurnal+fitur+ANTARMUKA+TELEMATIKA&gs_l=serp.3...7645.7645.1.9480.1.1.0.0.0.0.0.0..0.0.msedr...0...1c.1.60.psy-ab..22.0.0.EWfwyc3HD4g&pbx=1&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&ion=1&biw=1366&bih=705&ech=1&psi=AHWZVNyVFo21uQSq24KICQ.1419344280108.8&ei=YXmZVKKMII6uuQS8n4DICQ&emsg=NCSR&noj=1
teknologi
layanan dan fitur di interface telematika
(http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)-fitur-di-interface-telamatika).
(http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematics)
Komentar
Posting Komentar