Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi
Tugas TOU 1 (minggu ke 4)
Komunikasi adalah Suatu
proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain
dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Berikut ini adalah
hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
·
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya
pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal
ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
·
Hambatan dalam penyandian/simbol
·
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
·
Hambatan media, adalah hambatan yang
terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
·
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan
terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan dari penerima pesan, misalnya
kurangnya perhatian pada saat menerima / mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·
Hambatan dalam memberikan balikan.
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat
mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan
sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Menurut
Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel
sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap
komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar.
Biasanya
kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada
di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi
yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang
bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3.
Menilai
sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4.
Persepsi
yang berbeda.
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5.
Kata
yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6.
Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7.
Pengaruh
emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8.
Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal
yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Semoga kita bisa
meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, sehingga komunikasi yang efektif bisa
terjadi.
Klasifikasi
Komunikasi dalam organisai
Di bawah ini ada
beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa
segi
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi
Lisan.
Komunikasi
yang berlangsung lisan / berbicara.
Contoh
: Presentasi.
b. Komunukasi
Tertulis.
Komunikasi
melalui tulisan.
Contoh
: Email.
c. Komunikasi
Verbal.
Komunikasi
yang dibicarakan/diungkapkan.
Contoh
: Curhat.
d. Komunikasi
Non Verbal.
Komunikasi
yang tidak dibicarakan (tersirat).
Contoh
: Seseorang yang nerves (gemetar).
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi
Ke atas.
Komunikasi
dari bawahan ke atasan.
b. Komunikasi
Ke bawah.
Komunikasi
dari atasan ke bawahan.
c. Komunikasi
Horizontal.
Komunikasi
ke sesama manusia / setingkat.
d. Komunikasi
Satu Arah.
Pemberitahuan
gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).
e. Komunikasi
Dua Arah.
Berbicara
dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi
Satu Lawan Satu.
Berbicara
dengan lawan bicara yang sama banyaknya.
Contoh
: Berbicara melalui telepon.
b. Komunikasi
Satu Lawan Banyak (kelompok).
Berbicara
antara satu orang dengan suatu kelompok.
Contoh:
Kelompok satpam menginterogasi maling.
c. Kelompok
Lawan Kelompok.
Berbicara
antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh:
Debat partai politik.
4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi
Formal.
Komunikasi
yang berlangsung resmi.
Contoh
: rapat pemegang saham.
b. Komunikasi
Informal.
Komunikasi
yang tidak resmi.
Contoh
: Berbicara dengan teman.
Sumber :
Herujito, Yayat M.2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta:
Grasindo.
Komentar
Posting Komentar